This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 30 September 2012

OM. Sangwira Slowrock Dangdut September 2012

OM. Sangwira Slowrock Dangdut September 2012

merupakan hasil pencarian di mesin pencari google dan bertujuan untuk promosi. Untuk menghargai karya musik anak bangsa silahkan membeli lagu secara legal dan belilah CD/VCD original di toko terdekat. Dan pergunakan nada sambung pribadi anda. buat yang ingin menggunakan sebagai ringtone silahkan download lagu-lagu OM. Sangwira Slowrock Dangdut September 2012 di bawah ini
klik download


Terlalu - Sarah Brillian - Sangwira Slowrock Dangdut
Sanggupkah - Fajar Fadila - Sangwira Slowrock Dangdut
Rindu Sampai Mati - Andien - Sangwira Slowrock Dangdut
Panggung Sandiwara - Sarah Brillian - Sangwira Slowrock Dangdut
Hong Wilaheng - Elsa Safira - Sangwira Slowrock Dangdut
Gambaran Cinta - Andien - Sangwira Slowrock Dangdut
Dilema - Elsa Safira - Sangwira Slowrock Dangdut
Cinta Suci - Pendik - Sangwira Slowrock Dangdut
Cinta Kita - Fajar Fadila - Sangwira Slowrock Dangdut

kalau masuk 4shared cuma muncul blog hitam dan hanya ada pemutar cara download 
klik kanan tombol play "pilih save video as" nanti akan otomatis download mp3 nya

OM.SERA Live Bangkalan Madura September 2012

Download Mp3 Lagu SERA Live Pesta Rakyat BRI Bangkalan Madura merupakan hasil pencarian di mesin pencari google dan bertujuan untuk promosi. Untuk menghargai karya musik anak bangsa silahkan membeli lagu secara legal dan belilah CD/VCD original di toko terdekat. Dan pergunakan nada sambung pribadi anda. buat yang ingin menggunakan sebagai ringtone silahkan download lagu-lagu OM.SERA Live Bangkalan Madura September 2012 di bawah ini


Separuh Aku - Via Vallen
Syalala - Yuni Ayunda
Don't Worry - Via Vallen
Hamil Duluan - Yuni Ayunda
Katakanlah - Ina Samantha

OM SERA Live Pati September 2012

Download Mp3 Lagu SERA Live Pati merupakan hasil pencarian di mesin pencari google dan bertujuan untuk promosi. Untuk menghargai karya musik anak bangsa silahkan membeli lagu secara legal dan belilah CD/VCD original. Dan pergunakan nada sambung SERA Live Pati Terbaru di handphone anda.




Klik judul lagu dibawah ini untuk download
  1. Separuh Aku - Via Vallen - SERA Live Pati September 2012
  2. Doremi - Lara Silvy - SERA Live Pati September 2012
  3. Sewu Kuto - Yuni Ayunda - SERA Live Pati September 2012
  4. Cabe (Cari Berkah) - Via Vallen - SERA Live Pati September 2012
  5. Mendua - Loviana AG - SERA Live Pati September 2012

Jumat, 28 September 2012

Luna Maya – Sudah Biasa


Luna Maya – Sudah Biasa

Luna Maya - Sudah Biasa

Pusat download gratis mp3 Luna Maya - Sudah Biasa. Single terbaru luna maya september 2012 bagi sobat semua yang ingin download atau menggunakan sebagai nada dering pribadi silahkan download gratis disini. Untuk menghargai karya anak bangsa belilah VCD/CD yang original di toko terdekat.
 
Klik unduh untuk download



Rabu, 26 September 2012

Cabe - Elsa Safira - LA Sonata Live Kediri September 2012

Cabe - Elsa Safira - LA Sonata Live Kediri September 2012
Cabe - Elsa Safira - LA Sonata Live Kediri September 2012

Download Mp3 Lagu LA Sonata Live Kediri merupakan hasil pencarian di mesin pencari google dan bertujuan untuk promosi. Untuk menghargai karya musik anak bangsa silahkan membeli lagu secara legal dan belilah CD/VCD original. Dan pergunakan nada sambung LA Sonata Live Kediri Terbaru di handphone anda.

Cabe (Cari Berkah)
Elsa Safira
LA Sonata
Free Download Mp3 Dangdut Koplo
Posted on www.musikmokonk.info 
Dangdut Koplo
128 kbps transfer rate
44.1 KHz sampling rate


Klik unduh untuk download

Mendua - Andin Celia - LA Sonata Live Kediri September 2012.

Mendua - Andin Celia - LA Sonata Live Kediri September 2012
Mendua - Andin Celia - LA Sonata Live Kediri September 2012
Download Mp3 Lagu LA Sonata Live Kediri merupakan hasil pencarian di mesin pencari google dan bertujuan untuk promosi. Untuk menghargai karya musik anak bangsa silahkan membeli lagu secara legal dan belilah CD/VCD original. Dan pergunakan nada sambung LA Sonata Live Kediri Terbaru di handphone anda.

Mendua
Andin Celia
LA Sonata
Free Download Mp3 Dangdut Koplo
Posted on www.musikmokonk.info 
Dangdut Koplo
128 kbps transfer rate
44.1 KHz sampling rate

Klik unduh untuk download

Tak Tunggu Balimu - Delvi Andarista - SERA Live Gampar September 2012

Tak Tunggu Balimu - Delvi Andarista - SERA Live Gampar (Gerakan Pemuda Rumasan) September 2012

Tak Tunggu Balimu - Delvi Andarista - SERA Live GamparDownload Mp3 Lagu SERA Live Gampar merupakan hasil pencarian di mesin pencari google dan bertujuan untuk promosi. Untuk menghargai karya musik anak bangsa silahkan membeli lagu secara legal dan belilah CD/VCD original. Dan pergunakan nada sambung SERA Live Gampar Terbaru di handphone anda.

Tak Tunggu Balimu
Delvi Andarista
OM. SERA
Free Download Mp3 Dangdut Koplo
Posted on pusat download gratis 
House Dangdu 
128 kbps transfer rate
44.1 KHz sampling rate


Klik unduh untuk download



Don't Worry - Via Vallen - Live Stasiun Dangdut JTV September 2012

Don't Worry - Via Vallen - Live Stasiun Dangdut JTV September 2012
Dont Worry - Via Vallen - Live Stasiun Dangdut JTV
post ini saya dapatkan dari musikmokonk,Download Mp3 Lagu Stasiun Dangdut JTV September 2012 merupakan hasil pencarian di mesin pencari google dan bertujuan untuk promosi. Untuk menghargai karya musik anak bangsa silahkan membeli lagu secara legal dan belilah CD/VCD original. Dan pergunakan nada sambung Stasiun Dangdut JTV September 2012 Terbaru di handphone anda.

Dont Worry
Via Vallen
Free Download Mp3 Dangdut Koplo
Posted on http://menoenkdjayakomputer.blogspot.com 
DangdutKoplo
128 kbps transfer rate
44.1 KHz sampling rate

Klik unduh untuk download

Selasa, 25 September 2012

Download AVG Internet Security 2013 Final - With Serial


AVG Internet Security 2013 Final - With Serial

AVG Internet Security 2013 Final merupakan sebuah antivirus yang sangat populer didunia. Para penggunanya mempercayakan keamanan komputer mereka saat menjelajah di internet kepada antivirus yang setiap tahunnya selalu masuk dalam 10 besar antivirus terbaik di dunia. Selain itu antivirus ini sangat ringan untuk dijalankan dan memiliki fitur yang lengkap tetapi userfriendly. 

Features :
  • High-performance protection.
  • Complete peace of mind when shopping, banking or watching videos online.
  • Protection that actually speeds up your PC
  • Some security products slow down your PC; AVG Internet Security 2013 speeds it up, by accelerating the download of content-rich files. Faster system start-up and support for Flash and HD video means you can enjoy online video like YouTube faster than ever before.
  • AVG Accelerator
  • Block hackers and stop identity thieves
  • More than just Antivirus, AVG Internet Security protects you when shopping and banking, keeping your identity safe
  • AVG Enhanced Firewall:
  • The AVG Enhanced Firewall protects you from malicious attacks by examining communications on each network port. When the Firewall recognizes an intrusion attempt it will immediately block it and keep your private information safe from inbound attacks, as well as outbound attacks where malicious software takes control of your computer and attempts to cause damage to other people.
  • The AVG Enhanced Firewall also includes smart intrusion detection capabilities to keep your home wired or wireless networks secure. AVG Identity Protection™AVG Identity Protection™ goes way beyond the typical identity theft protection software. Not only will we keep you safe from online threats - we’re also able to see when anything potentially bad might be happening on your PC, and stop it before it can do any damage.
System Requirements
  • Processor: Intel Pentium 1.5 GHz or faster
  • Memory: 512 MB of RAM
  • Hard disk free space (for installation): 1000 MB
  • Processor: Intel Pentium 1.8 GHz or faster
  • Memory: 512 MB RAM
  • Hard disk free space (for installation): 1550 MB
  • Web browser
Klik unduh untuk download


Dongeng Rakyat Si Dayang Bandir


Dongeng Rakyat Si Dayang Bandir

Dongeng Rakyat Si Dayang Bandir. Dahulu di propinsi Sumatera Utara terdapat dua kerajaan. Kerajaan itu dikenal dengan nama Kerajaan Timur dan Kerajaan Barat. Pada suatu ketika, raja yang berkuasa di Kerajaan Timur menikah dengan adik perempuan dari raja yang berkuasa di Kerajaan Barat. Beberapa tahun kemudian lahir seorang bayi perempuan yang diberi nama ‘Si Dayang Bandir’, tujuh tahun kemudian lahir seorang anak laki-laki yang bernama Sandean Raja. Ketika masih kecil, ayah Si Dayang Bandir dan Sandean Raja meninggal dunia.

Dengan meninggalnya raja di Kerajaan Timur, maka tahta Kerajaan Timur menjadi kosong. Berhubung Sandean Raja masih kecil dan belum bisa menggantikan kedudukan ayahnya sebagai raja, maka dalam sidang istana kerajaan menunjuk Paman Kareang untuk mengendalikan pemerintahan kerajaan. Si Dayang Bandir mempunyai akal untuk menyelamatkan benda-benda pusaka agar jangan sampai jatuh ke tangan pamannya yang hanya menggantikan pemerintahan sementara. “Hmm.. benda-benda pusaka ini haurs kuselamatkan agar jangan sampai jatuh di tangan pamanku, kelak adik Sandean Raja lah yang berhak atas benda-benda pusaka ini,” gumam Si Dayang Bandir.

Tidak berapa lama, Paman Kareang mengetahui benda-benda pusaka peninggalan raja telah disimpan Si Dayang Bandir. Ia mendesak Si Dayang Bandir agar menyerahkan benda-benda itu. “Awas! Kalau benda-benda itu tidak diserahkan padaku, keselamatanmu akan terancam!” Itulah ancaman Paman Kareang kepada Si Dayang Bandir. Namun Si Dayang Bandir tetap tidak mau menyerahkan benda-benda pusaka itu.

Kekesalan Paman Kareang menyebabkan Si Dayang Bandir dan Sandean Raja dibuang ke hutan. Sesampainya di hutan, Paman Kareang mengikat Si Dayang Bandir di atas sebatang pohon sehingga tidak dapat dijangkau adiknya, Sandean Raja. Sandean Raja menangis tak henti-henti sampai kehabisan air mata. Sandean Raja mencoba membebaskan kakaknya. Tapi ia tidak berhasil memanjat pohon tersebut, setiap mencoba ia pun jatuh. Tubuhnya menjadi tergores dan luka-luka. “Biarlah kekejaman paman ini kutanggung sendiri,” kata Si Dayang Bandir lemah. “Bila kau lapar, makanlah pucuk-pucuk daun yang berada di sekitarmu,” ucap Si Dayang Bandir, kepada adiknya yang kelaparan.

Setelah beberapa hari terikat di batang pohon, akhirnya Si Dayang Bandir tampak mulai lemas dan akhirnya menghembuskan nafas terakhir. “Begitu kejam pamanku!” umpat Sandean Raja. Ia pun hidup seorang diri di hutan selama beberapa tahun hingga ia menjadi seorang pemuda yang gagah perkasa. Selama di hutan, ia selalu ditemani roh Si Dayang Bandir. “Ku harap kau segera menghadap Raja Sorma,” bisik halus Roh Si Dayang Bandir, kepada Sandean Raja. Raja Sorma adalah adik kandung dari Ibu Sandean Raja. Raja Sorma tidak kejam seperti Paman Kareang yang saat ini sudah menjadi raja di Kerajaan Timur.

Sandean Raja berhasil keluar dari hutan dan segera menuju ke wilayah Kerajaan Barat untuk menghadap Raja Sorma. “Ampun Sri Baginda Raja Sorma. Hamba adalah Sandean Raja. Putra Mahkota Kerajaan Timur,” kata Sandean Raja. Raja Sorma sangat terkejut dengan ucapan Sandean Raja karena ia mendengar bahwa Sandean Raja dan Si Dayang Bandir telah meninggal dunia. Untuk membuktikan bahwa Sandean Raja benar-benar keponakannya, Sandean Raja diuji memindahkan sebatang pohon hidup dari hutan ke Istana. Ujian selanjutnya, Sandean Raja diharuskan menebas sebidang hutan untuk dijadikan perladangan. Pekerjaan itu diselesaikan Sandean Raja dengan baik. Selanjutnya, Sandean Raja diperintahkan untuk membangun istana besar yang disebut “Rumah Bolon” dan ternyata berhasil dan selesai dalam waktu tiga hari.

Raja Sorma belum mau mengakui Sandean Raja sebagai keponakannya sebelum menempuh ujian terakhir. Yaitu, menunjuk seorang puteri raja di antara puluhan gadis di sebuah ruang yang gelap gulita. Sandean Raja merasa khawatir kalau ujian yang terakhir ini ia tidak berhasil. “Jangan khawatir, aku akan membantumu,” bisik roh Si Dayang Bandir. Akhirnya Sandean Raja berhasil memegang kepala puteri raja yang sedang bersimpuh. Atas keberhasilannya, Sandean Raja diakui sebagai keponakan Raja Sorma dan dinikahkan dengan puterinya.

Setahun kemudian, Sandean Raja bersama prajurit Kerajaan Barat menyerang Kerajaan Timur yang dikuasai oleh paman Raja Kareang. Dalam waktu yang tidak lama, Kerajaan Timur berhasil ditaklukkan dan Raja Kareang terbunuh oleh Sandean Raja. Kerajaan Timur akhirnya di kuasai oleh Sandean Raja. Dan akhirnya Sandean Raja dinobatkan menjadi raja Kerajaan Timur dan hidup bahagia bersama istri dan rakyatnya.

Hikmah : Untuk membuktikan kebenaran diperlukan ujian yang keras. Hanya orang-orang yang bersemangat, sabar dan besar hatilah yang dapat melewati ujian seberat apapun.

Cerita Rakyat Putri Tandampalik


Cerita Rakyat Putri Tandampalik

Dahulu, terdapat sebuah negeri yang bernama negeri Luwu, yang terletak di pulau Sulawesi. Yang dipimpin oleh seorang raja yang bernama La Busatana Datu Maongge, sering dipanggil Raja atau Datu Luwu. Datu Luwu mempunyai seorang anak perempuan yang sangat cantik, namanya Putri Tandampalik. Kecantikan dan perilakunya telah diketahui orang banyak.
Suatu hari, Putri Tandampalik jatuh sakit. Sekujur tubuhnya mengeluarkan cairan kental yang berbau anyir dan sangat menjijikkan. Para tabib istana mengatakan Putri Tandampalik terserang penyakit menular yang berbahaya. Datu Luwu pun memutuskan untuk mengasingkan anaknya agar rakyat-rakyatnya tidak tertular. Lalu ia pergi dengan perahu bersama beberapa pengawal setianya. Sebelum pergi, Datu Luwu memberikan sebuah keris pada Putri Tandampalik, sebagai tanda bahwa ia tidak pernah melupakan apalagi membuang anaknya.

Setelah berbulan-bulan berlayar tanpa tujuan, akhirnya mereka menemukan sebuah pulau. Pulau itu berhawa sejuk dengan pepohonan yang tumbuh dengan subur. Seorang pengawal menemukan buah Wajao saat pertama kali menginjakkan kakinya di tempat itu. “Pulau ini kuberi nama Pulau Wajo,” kata Putri Tandampalik. Sejak saat itu, Putri Tandampalik dan pengikutnya memulai kehidupan baru.

Pada suatu hari Putri Tandampalik duduk di tepi danau. Tiba-tiba seekor kerbau putih menghampiri dan menjilatinya. Setelah berkali-kali dijilati, luka berair di tubuh Putri Tandampalik hilang tanpa bekas. “Sejak saat ini kuminta kalian jangan menyembelih atau memakan kerbau bule, karena hewan ini telah membuatku sembuh,” kata Putri Tandampalik pada para pengawalnya. Permintaan Putri Tandampalik itu langsung dipenuhi oleh semua orang di Pulau Wajo hingga sekarang.

Di suatu malam, Putri Tandampalik bermimpi didatangi oleh seorang pemuda yang tampan. Dan Putri Tandampalik merasa mimpi itu merupakan tanda baik baginya. Sementara, nun jauh di Bone, saat Putra Mahkota Kerajaan Bone sedang asyik-asyik berburu, ia terpisah dari rombongan Anre Guru Pakanyareng dan tersesat di hutan. Akan tetapi tidak jauh dari hutan itu, ia dipertemukan dengan Putri Tandampalik.

Setelah beberapa hari tinggal di desa itu, Putra Mahkota kembali ke negerinya. Mengetahui apa yang dialami dan dirasakan anaknya dari Anre Guru Pakanyareng, Raja Bone pun setuju dan segera mengirim utusan untuk meminang Putri Tandampalik.

Ketika utusan Raja Bone tiba di Pulau Wajo, Putri Tandampalik hanya memberikan keris pusaka Kerajaan Luwu yang diberikan ayahandanya ketika ia diasingkan. Putri Tandampalik mengatakan bila keris itu diterima dengan baik oleh Datu Luwu berarti pinangan diterima.

Putra Mahkota pun segera berangkat ke Kerajaan Luwu sendirian dan penuh semangat. Setelah sampai di Kerajaan Luwu, Putra Mahkota menceritakan pertemuannya dengan Putri Tandampalik dan menyerahkan keris pusaka itu pada Datu Luwu. Datu Luwu dan permaisuri sangat gembira mendengar berita baik tersebut. Maka ia pun menerima keris pusaka itu dengan tulus.
Tanpa menunggu lama, Datu Luwu dan permaisuri datang mengunjungi pulau Wajo untuk bertemu dengan anaknya. Pertemuan Datu Luwu dan anak tunggal kesayangannya sangat mengharukan.

Akhirnya Putri Tandampalik menikah dengan Putra Mahkota Bone dan dilangsungkan di Pulau Wajo. Beberapa tahun kemudian, Putra Mahkota naik tahta. Beliau menjadi raja yang arif dan bijaksana.

Dongeng Rakyat Telaga Bidadari


Dongeng Rakyat Telaga Bidadari

 Dahulu kala, ada seorang pemuda yang tampan dan gagah. Ia bernama Awang Sukma. Awang Sukma mengembara sampai ke tengah hutan belantara. Ia tertegun melihat aneka macam kehidupan di dalam hutan. Ia membangun sebuah rumah pohon di sebuah dahan pohon yang sangat besar. Kehidupan di hutan rukun dan damai. Setelah lama tinggal di hutan, Awang Sukma diangkat menjadi penguasa daerah itu dan bergelar Datu. Sebulan sekali, Awang Sukma berkeliling daerah kekuasaannya dan sampailah ia di sebuah telaga yang jernih dan bening. Telaga tersebut terletak di bawah pohon yg rindang dengan buah-buahan yang banyak. Berbagai jenis burung dan serangga hidup dengan riangnya. “Hmm, alangkah indahnya telaga ini. Ternyata hutan ini menyimpan keindahan yang luar biasa,” gumam Datu Awang Sukma.

Keesokan harinya, ketika Datu Awang Sukma sedang meniup serulingnya, ia mendengar suara riuh rendah di telaga. Di sela-sela tumpukan batu yang bercelah, Datu Awang Sukma mengintip ke arah telaga. Betapa terkejutnya Awang Sukma ketika melihat ada 7 orang gadis cantik sedang bermain air. “Mungkinkah mereka itu para bidadari?” pikir Awang Sukma. Tujuh gadis cantik itu tidak sadar jika mereka sedang diperhatikan dan tidak menghiraukan selendang mereka yang digunakan untuk terbang, bertebaran di sekitar telaga. Salah satu selendang tersebut terletak di dekat Awang Sukma. “Wah, ini kesempatan yang baik untuk mendapatkan selendang di pohon itu,” gumam Datu Awang Sukma.

Mendengar suara dedaunan, para putri terkejut dan segera mengambil selendang masing-masing. Ketika ketujuh putri tersebut ingin terbang, ternyata ada salah seorang putri yang tidak menemukan pakaiannya. Ia telah ditinggal oleh keenam kakaknya. Saat itu, Datu Awang Sukma segera keluar dari persembunyiannya. “Jangan takut tuan putri, hamba akan menolong asalkan tuan putri sudi tinggal bersama hamba,” bujuk Datu Awang Sukma. Putri Bungsu masih ragu menerima uluran tangan Datu Awang Sukma. Namun karena tidak ada orang lain maka tidak ada jalan lain untuk Putri Bungsu kecuali menerima pertolongan Awang Sukma.

Datu Awang Sukma sangat mengagumi kecantikan Putri Bungsu. Demikian juga dengan Putri Bungsu. Ia merasa bahagia berada di dekat seorang yang tampan dan gagah perkasa. Akhirnya mereka memutuskan untuk menjadi suami istri. Setahun kemudian lahirlah seorang bayi perempuan yang cantik dan diberi nama Kumalasari. Kehidupan keluarga Datu Awang Sukma sangat bahagia.

Namun, pada suatu hari seekor ayam hitam naik ke atas lumbung dan mengais padi di atas permukaan lumbung. Putri Bungsu berusaha mengusir ayam tersebut. Tiba-tiba matanya tertuju pada sebuah bumbung bambu yang tergeletak di bekas kaisan ayam. “Apa kira-kira isinya ya?” pikir Putri Bungsu. Ketika bumbung dibuka, Putri Bungsu terkejut dan berteriak gembira. “Ini selendangku!, seru Putri Bungsu. Selendang itu pun didekapnya erat-erat. Perasaan kesal dan jengkel tertuju pada suaminya. Tetapi ia pun sangat sayang pada suaminya.

Akhirnya Putri Bungsu membulatkan tekadnya untuk kembali ke kahyangan. “Kini saatnya aku harus kembali!,” katanya dalam hati. Putri Bungsu segera mengenakan selendangnya sambil menggendong bayinya. Datu Awang Sukma terpana melihat kejadian itu. Ia langsung mendekat dan minta maaf atas tindakan yang tidak terpuji yaitu menyembunyikan selendang Putri Bungsu. Datu Awang Sukma menyadari bahwa perpisahan tidak bisa dielakkan. “Kanda, dinda mohon peliharalah Kumalasari dengan baik,” kata Putri Bungsu kepada Datu Awang Sukma.” Pandangan Datu Awang Sukma menerawang kosong ke angkasa. “Jika anak kita merindukan dinda, ambillah tujuh biji kemiri, dan masukkan ke dalam bakul yang digoncang-goncangkan dan iringilah dengan lantunan seruling. Pasti dinda akan segera datang menemuinya,” ujar Putri Bungsu.

Putri Bungsu segera mengenakan selendangnya dan seketika terbang ke kahyangan. Datu Awang Sukma menap sedih dan bersumpah untuk melarang anak keturunannya memelihara ayam hitam yang dia anggap membawa malapetaka.

Pesan moral Dongeng Rakyat Telaga Bidadari : Jika kita menginginkan sesuatu sebaiknya dengan cara yang baik dan halal. Kita tidak boleh mencuri atau mengambil barang/harta milik orang lain karena suatu saat kita akan mendapatkan hukuman.

Dongeng Rakyat Timun Mas

Dongeng Rakyat Timun Mas

Mbok Sirni namanya, ia seorang janda yang menginginkan seorang anak agar dapat membantunya bekerja.

Suatu hari ia didatangi oleh raksasa yang ingin memberi seorang anak dengan syarat apabila anak itu berusia enam tahun harus diserahkan keraksasa itu untuk disantap.
Mbok Sirnipun setuju. Raksasa memberinya biji mentimun agar ditanam dan dirawat setelah dua minggu diantara buah ketimun yang ditanamnya ada satu yang paling besar dan berkilau seperti emas.

Kemudian Mbok Sirni membelah buah itu dengan hati-hati. Ternyata isinya seorang bayi cantik yang diberi nama timun emas.

Semakin hari timun emas tumbuh menjadi gadis jelita. Suatu hari datanglah raksasa untuk menagih janji Mbok sirni amat takut kehilangan timun emas, dia mengulur janji agar raksasa datang 2 tahun lagi, karena semakin dewasa,semakin enak untuk disantap, raksasa pun setuju.

Mbok Sirnipun semakin sayang pada timun emas, setiap kali ia teringat akan janinya hatinyapun menjadi cemas dan sedih.

Suatu malam mbok sirni bermimpi, agar anaknya selamat ia harus menemui petapa di Gunung Gundul. Paginya ia langsung pergi. Di Gunung Gundul ia bertemu seorang petapa yang memberinya 4 buah bungkusan kecil, yaitu biji mentimun, jarum, garam,dan terasi sebagai penangkal. Sesampainya dirumah diberikannya 4 bungkusan tadi kepada timun emas, dan disuruhnya timun emas berdoa.

Paginya raksasa datang lagi untuk menagih janji. Timun emaspun disuruh keluar lewat pintu belakang untuk Mbok sirni.
Raksasapun mengejarnya. Timun emaspun teringat akan bungkusannya, maka ditebarnya biji mentimun.

Sungguh ajaib, hutan menjadi ladang mentimun yang lebat buahnya. Raksasapun memakannya tapi buah timun itu malah menambah tenaga raksasa.
Lalu timun emas menaburkan jarum, dalam sekejap tumbuhlan pohon-pohon banbu yang sangat tinggi dan tajam.

Dengan kaki yang berdarah-darah raksasa terus mengejar. Timun emaspun membuka bingkisan garam dan ditaburkannya.

Seketika hutanpun menjadi lautan luas. Dengan kesakitannya raksasa dapat melewati.
Yang terakhit Timun Emas akhirnya menaburkan terasi, seketika terbentuklah lautan lumpur yang mendidih, akhirnya raksasapun mati.

” Terimakasih Tuhan, Engkau telah melindungi hambamu ini ” Timun Emas mengucap syukur. Akhirnya Timun Emas dan Mbok Sirni hidup bahagia dan damai.

aryo menak dan tujuh bidadari

Aryo Menakaryo menak dan tujuh bidadari

Dahulu kala ada seorang pemuda yang gemar berburu di tengah hutan, pemuda itu bernama Arya Menak. Pada hari ditengah bulan purnama, ketika dia sedang beristirahat dibawah pohon, dilihatnya cahaya sangat terang berpendar di pinggir danau. Karena rasa penasaran, perlahan-lahan ia mendekati sumber cahaya tadi. Alangkah terkejutnya, ketika dilihatnya tujuh orang bidadari sedang mandi dan bersenda gurau disana.

Arya Menak pun sangat terpesona oleh kecantikan ketujuh bidadari tersebut. Oleh karenanya timbul keinginannya untuk memiliki seorang diantara mereka. Dengan mengendap – endap Arya Menak, mengambil sebuah selendang dari salah satu ketujuh bidadari itu.

Tak lama setelah mereka mandi, ketujuh bidadari itu mengambil selendangnya masing – masing. Lalu,  Merekapun terbang kembali ke istana di surga kecuali yang termuda. Bidadari yang termuda itu tidak dapat terbang tanpa selendangnya. Iapun sedih dan menangis.

Aryo Menak kemudian mendekatinya. Ia berpura-pura tidak tahu apa yang terjadi. Ditanyakannya apa yang terjadi pada bidadari itu. Lalu ia mengatakan: “Ini mungkin sudah kehendak para dewa agar bidadari berdiam di bumi untuk sementara waktu. Janganlah bersedih. Saya akan berjanji menemani dan menghiburmu.”

Bidadari itu rupanya percaya dengan omongan Arya Menak. Iapun tidak menolak ketika Arya Menak menawarkan padanya untuk tinggal di rumah Arya Menak. Selanjutnya Arya Menak melamarnya. Bidadari itupun menerimanya.

Dikisahkan, bahwa bidadari itu masih memiliki kekuatan gaib. Ia dapat memasak sepanci nasi hanya dari sebutir beras. Syaratnya adalah Arya Menak tidak boleh menyaksikannya.

Pada suatu hari, Arya Menak menjadi penasaran. Beras di lumbungnya tidak pernah berkurang meskipun bidadari memasaknya setiap hari. Arya Menak pun berpura – pura pergi dan Ketika isterinya sedang memasak, ia mengintip ke dapur melihat kekuatan gaib yang dilakukan oleh Istrinya. Tindakan ini membuat kekuatan gaib isterinya sirna.

Ketika akan memasak bidadari sangat terkejut dan sadar bahwa kekuatan yang Ia miliki telah sirna. Mulai saat itu, ia harus memasak beras dari lumbung Arya Menak. Lama kelamaan beras itupun makin berkurang. Pada suatu hari, dasar lumbungnya sudah kelihatan. Alangkah terkejutnya bidadari itu ketika dilihatnya tersembut selendangnya yang hilang. Begitu melihat selendang tersebut, timbul keinginannya untuk pulang ke surga. Pada suatu malam, ia mengenakan kembali semua pakaian surganya. Tubuhnya menjadi ringan, dan iapun akhirnya dapat terbang kembali ke istananya.

Ketika Arya Menak sadar bahwa bidadari tersebut meningalkan nya Ia pun menjadi sangat sedih. Sejak saat itu Arya Menak beserta keturunannya berpantang untuk memakan nasi.



Asal Usul Kota Banyuwangi

cerita rakyat banyuwangiAsal Usul Kota Banyuwangi


Dahulu Kala ada Subuah kerajaan yang diperintah oleh Raja, Raja tersebut mempunyai seorang putra bernama Raden Banterang. Kegemaran Raden Banterang adalah berburu. Pada suatu hari Raden Banterang pergi berburu di hutan disertai bersama – sama dengan abdinya. Ketika di tengah hutan Raden Banterang sedang berjalan sendirian, ia melihat seekor kijang melintas di depannya, segera mengejar kijang itu hingga masuk hingga masuk ke hutan. Sehingga Ia terpisah dengan para pengiringnya.

“Kemana seekor kijang tadi?”, kata Raden Banterang terus mengejar kijang tersebut maka ia pun makin jauh masuk ke hutan. Hingga Ia tiba di sebuah sungai yang sangat jernih dan bening airnya. “Hem, segar benar air sungai ini,” Raden Banterang minum air sungai itu, hingga melegakan dahaganya. Namun di waktu meminum air tersebut baru, tiba-tiba ia dikejutkan oleh kedatangan seorang gadis cantik jelita.



Melihat gadis tersebut Raden Banterang memberanikan diri mendekati gadis cantik itu dan bertanya. “Siapakah engkau?” tanya Raden Banterang. Raden Banterang pun memperkenalkan dirinya, dan Gadis cantik itu menyambutnya. “Nama saya Surati berasal dari kerajaan Klungkung”. “Saya berada di tempat ini karena menyelamatkan diri dari serangan musuh. Ayah saya telah gugur dalam mempertahankan mahkota kerajaan,” Jelasnya. Mendengar cerita gadis itu, Raden Banterang terkejut bukan kepalang. Melihat penderitaan puteri Raja Klungkung itu, Raden Banterang segera menolong dan mengajaknya pulang ke istana. Tak lama kemudian mereka menikah membangun keluarga bahagia.

Pada suatu hari, puteri Raja Klungkung berjalan-jalan sendirian ke luar istana. “Surati! Surati!”, panggil seorang laki-laki yang berpakaian compang-camping. Setelah mengamati wajah lelaki itu, ia baru sadar bahwa yang berada di depannya adalah kakak kandungnya bernama Rupaksa. Maksud kedatangan Rupaksa adalah untuk mengajak adiknya untuk membalas dendam, karena Raden Banterang telah membunuh ayahnya. Surati menceritakan bahwa ia mau diperistri Raden Banterang karena ia telah jatuh cinta kepadanya. Rupaksa marah mendengar jawaban adiknya. Namun, ia sempat memberikan sebuah kenangan berupa ikat kepala kepada Surati. “Ikat kepala ini harus kau simpan di bawah tempat tidurmu,” pesan Rupaksa.

Pertemuan Surati dengan kakak kandungnya tidak diketahui oleh Raden Banterang, dikarenakan Raden Banterang sedang berburu di hutan. Sewaktu Raden Banterang berada di tengah hutan, ia terkejutkan oleh kedatangan seorang lelaki. “Tuangku, Raden Banterang. Keselamatan Tuan terancam bahaya yang direncanakan oleh istri tuan sendiri,” kata lelaki itu. “Tuan bisa melihat buktinya, dengan melihat sebuah ikat kepala yang diletakkan di bawah tempat peraduannya. Ikat kepala itu milik lelaki yang dimintai tolong untuk membunuh Tuan,” jelasnya. Mendengar laporan dari laki laki tersebut Raden Banterang segera pulang ke istana. Dan dicarinya ikat kepala yang telah diceritakan oleh laki laki yang menemui di hutan. Setelah di temukan ikat kepala itu, maka di curigailah istrinya.

Karena ketakutan Raden Banterang akan keselamatan dirinya dan kecurigaan akan istrinya, maka ia berniat jahat terhadap istrinya. Tetapi istrinya pun menjelaskan bahwa dari mana asal ikat kepala tersebut.

Setelah menjelaskan semua hal tersebut, hati Raden Banterang tidak juga cair bahkan ia masih saja menganggap istrinya berbohong. Dengan penuh kekecewaan Surati berkata “Kakahanda ! Jika air sungai ini menjadi bening dan harum baunya, berarti Adinda tidak bersalah! Tetapi, jika tetap keruh dan bau busuk, berarti Adinda bersalah!” seru Surati. Raden Banterang menganggap ucapan istrinya itu mengada-ada. Maka, Raden Banterang segera menghunus keris yang terselip di pinggangnya. Bersamaan itu pula, Surati melompat ke tengah sungai lalu menghilang.

Tak lama setelah menghilangnya Surati, terjadi sebuah keajaiban. Bau yang harum merebak di sekitar sungai. Melihat kejadian itu, Raden Banterang berseru dengan suara gemetar. “Istriku tidak berdosa!” Dengan sangat menyesalnya Raden Banterang, meratapi kematian Surati istrinya, dan menyesali kebodohannya.

Sejak saat itu, sungai tersebut menjadi harum baunya, sejak saat itu cerita ini diangkat menjadi cerita asal usul kota banyuwangi. Banyu artinya air dan wangi artinya harum. Maka nama Banyuwangi kemudian menjadi nama salah satu kota di Jawa Timur yaitu Kota Banyuwangi.



Legenda Telaga Pasir Sarangan

telaga-sarangan
Dahulu kala hidup lah sepasang suami istri Kyai Pasir dan Nyai Pasir, mereka hidup di sebuah pegunungan yang bernama Gunung Lawu. Kehidupan mereka sangat sederhana.

Pada suatu hari pergilah Kyai Pasir ke hutan untuk bercocok tanam di ladangnya. Sebelum menanami nya  Kyai Pasir terlebih dahulu menebang beberapa pohon besar yang ada di ladangnya satu demi satu.

Tiba-tiba Kyai Pasir terkejut karena mengetahui sebutir telur ayam terletak di bawah salah sebuah pohon yang hendak ditebangnya. Diamat-amatinya telur itu sejenak sambil bertanya di dalam hatinya, telur apa gerangan yang ditemukan itu?? Padahal di sekitarnya tidak tampak binatang unggas seekorpun yang biasa bertelur. tanpa berpikir panjang, Kyai Pasir akhirnya mengambil telur itu dan segera membawanya pulang.

Sesampainya di rumah Kyai Pasir menceritakan kejadian tersebut kepada Nyai Pasir. Akhirnya kedua suami isteri itu sepakat telur temuan itu direbus. Setelah masak, separo telur masak tadi oleh Nyai Pasir diberikan ke suaminya. Kemudian Kemudian Kyai Pasir berangkat lagi keladang untuk meneruskan pekerjaan menebang pohon dan bertanam.

Dalam perjalanan kembali ke ladang, Kyai Pasir masih merasakan nikmat telur yang baru saja dimakannya. Namun setelah tiba di ladang, badannya terasa panas, kaku serta sakit sekali. Mata berkunang-kunang, keringat dingin keluar membasahi seluruh tubuhnya. Derita ini datangnya secara tiba-tiba, sehingga Kyai Pasir tidak mampu menahan sakit itu dan akhirnya rebah ke tanah. Mereka sangat kebingungan sebab sekujur badannya kaku dan sakit bukan kepalang. Dalam keadaan yang sangat kritis ini Kyai Pasir berguling-guling di tanah, berguling kesana kemari dengan dahsyatnya. Gaib menimpa Kyai Pasir. Tiba-tiba badanya berubah wujud menjadi ular naga yang besar, bersungut, berjampang sangat menakutkan. Ular Naga itu berguling kesana kemari tanpa henti-hentinya.

Alkisah, Nyai Pasir yang tinggal di rumah dan juga makan separo dari telur yang direbus tadi, dengan tiba-tiba mengalami nasib sama sebagaimana yang dialami Kyai Pasir. Sekujur badannya menjadi sakit, kaku dan panas bukan main. Nyai Pasir menjadi kebingungan, lari kesana kemari, tidak karuan apa yang dilakukan.

Karena derita yang disandang ini akhirnya Nyai Pasir lari ke ladang bermaksud menemui suaminya untuk minta pertolongan. Tetapi apa yang dijuumpai. Bukannya Kyai Pasir, melainkan seekor ular naga yang besar sekali dan menakutkan. Melihat ular naga yang besar itu Nyai Pasir terkejut dan takut bukan kepalang. Tetapi karena sakit yang disandangnya semakin parah, Nyai Pasir tidak mampu lagi bertahan dan jatuhlah dia ke tanah. Nyai Pasir mangalami nasib gaib yang sama seperti yang dialami suaminya. Demikian ia rebah ke tanah, badannya berubah wujud menjadi seekor ular naga yang besar, bersungut, berjampang, giginya panjang dan runcing sangat mengerikan. Kedua naga itu akhirnya berguling-guling kesana kemari, bergeliat-geliat di tanah ladang itu, menyebabkan tanah tempat kedua naga berguling-guling itu menjadi berserakan dan bercekung-cekung seperti dikeduk-keduk. Cekungan itu makin lama makin luas dan dalam, sementara kedua naga besar itu juga semakin dahsyat pula berguling-guling dan tiba-tiba dari dalam cekungan tanah yang dalam serta luas itu menyembur air yang besar memancar kemana-mana. Dalam waktu sekejap saja, cekungan itu sudah penuh dengan air dan ladang Kyai Pasir berubah wujud mejadi kolam besar yang disebut Telaga. Telaga ini oleh masyarakat setempat terdahulu dinamakan Telaga Pasir, karena telaga ini terwujud disebabakan oleh ulah Kyai Pasir dan Nyai Pasir.



Keong Emas

Keong EmasKeong Emas
Cerita Rakyat Keong Emas – Dahulu kala disebuah kerajaan, hiduplah dua orang kakak beradik yang cantik jelita. Kedua orang putri itu bernama Candra Kirana dan Dewi Galuh. Kehidupan mereka di kerajaan serba berkecukupan.

Ditengah kehidupan yang damai di kerajaan tersebut, suatu ketika datanglah Seorang pangeran Raden Inu Kertapati dari negara lain datang berkunjung ke kerajaan Daha tempat kedua putri itu tinggal. Kedatangan Pangeran Raden Inu Kertapati itu dengan maksud untuk melamar Candra Kirana. Karena kedua kerajaan itu ingin mempererat hubungan, maka pertunanganpun segera di mulai.

Mendengar berita Pertunangan itu membuat Dewi Galuh merasa iri. Karena rasa irinya Dewi Galuh merencanakan rencana jahat. Ia pergi mencari Nenek sihir dan meminta agar menyihir Candra Kirana menjadi seekor Keong Emas. Melihat upah yang di berikan Dewi Galuh Nenek Sihir pun menyetujui permintaannya, lalu  menyihir Candra Kirana menjadi Keong Emas, dan membuangnya ke sungai. Perbuatan ini tidak di ketahui oleh raja dan pangeran Galuh.

Hari Demi hari berlalu, hingga suatu hari tiba ketika ada seorang nenek yang sedang mencari ikan, yang tanpa di sangka Keong Emas tersangkut di jalan nenek tersebut. Keesokan harinya nenek tersebut mencari ikan di sungai seperti biasanya, tetapi hingga sore seekor ikanpun tidak didapatkannya, lalu ia pulang. Ketika sampai di rumah terkejutlah nenek tersebut karena banyak sekali masakan yang tersedia di rumahnya. Kejadian itu terus terjadi berulang – ulang.

Suatu hari Karena rasa penasaraannya maka nenek itu berpura – pura pergi mencari ikan, lalu ia berbalik pergi ke belakang rumahnya untuk mengintip sebenarnya apa yang terjadi. Nenek itu terkejut melihat apa yang terjadi, Karena keong emas yang di dapatkannya sewaktu pergi mencari ikan berubah menjadi seorang gadis. Dan ternyata gadis tersebut yang menyiapkan dan memasak makanan. Karena merasa penasaran, nenek itu menyapa Gadis tersebut dan bertanya tentang asal usulnya, setelah berbicara dengan nenek tersebut dan belum menyelesaikan pembicaraannya tersebut, dia berbubah menjadi seekor Keong Emas lagi.

Di lain pihak pangeran Inu Kertapati yang mengetahui bahwa Candra Kirana telah hilang. Iapun berpura – pura menyamar menjadi rakyat biasa dan mencari Candra Kirana. Begitu mengetahui rencana Inu Kertapati, nenek sihirpun berusaha menghalanginya dengan cara mengubah dirinya menjadi gagak dan memberikan arah yang berlawan di mana Candra Kirana berada. Tetapi di tengah perjalanan itu pula Raden Inu bertemu dengan seorang kakek tua yang sedang kelaparan, karena rasa iba dan kasihan Raden Inu memberikan semua bekal yang dia punyai. Melihat kebaikan hati Raden Inu, kakek yang ternyata adalah orang sakti. Dia membantu Raden Inu dengan memukul kalah burung gagak dan juga memberi tahu tempat Candra Kirana berada.

Dengan segera Raden Inu pergi ke tempat tersebut dan sampailah ia kedesa Dadapan setelah berjalan berhari-hari. Ia menghampiri sebuah gubuk yang dilihatnya untuk meminta seteguk air karena perbekalannya sudah habis. Di gubuk itu ia sangat terkejut, karena dari balik jendela ia melihat Candra Kirana sedang memasak. Akhirnya sihir dari nenek sihir pun hilang karena perjumpaan itu. Akhirnya Raden Inu membawa tunangannya beserta nenek yang baik hati tersebut ke istana, dan Candra Kirana menceritakan perbuatan Dewi Galuh pada Baginda Kertamarta.

Setelah semua diketahui, Dewi Galuh akhirnya mendapat hukuman. Tetapi sebelum sempat dijatuhi hukuman Dewi Galuh melarikan diri ke hutan. Akhirnya pernikahan Candra kirana dan Raden Inu Kertapati pun berlangsung, seluruh keluarga bersama rakyatnya merayakan dengan bahagia dan merekapun akhirnya bahagia.



Dongeng Rakyat Balasan Bagi Tukang Sihir

Dongeng Rakyat Balasan Bagi Tukang Sihir

Dahulu ada seorang pemuda miskin, bernama Akib. Ia tidak mempunyai orang tua maupun saudara. Untuk menyambung hidup, ia bekerja sebagai pengumpul kayu bakar. Kayu-kayu itu dijualnya pada tetangga yang membutuhkan.

Ia menjalani hidup ini dengan hati lapang, mau menerima nasib dengan apa adanya tanpa mengurangi usaha yang keras, bekerja mencari nafkah.

Suatu siang, ketika tengah mencari kayu, Akib dikejutkan oleh kikik tawa nan amat menggidikkan. Dengan cepat, Akib bersembunyi. Tak jauh dari tempatnya berdiri tampak seorang nenek kurus, bungkuk, berjubah hitam dekil, dan dengan rambut putih yang beriap. Ia mengikik seram. Matanya jelalatan kesana kemari.

“Hikhikhik! Nah, itu bunga-bunga yang aku cari!” ujar si Nenek. Ia melangkah kesemak-semak lebat tempat Akib bersembunyi. Akib sangat takut, sebab ia tahu siapa nenek itu. Ia adalah Ninik Plerek, tukang sihir yang sangat jahat. Akib menahan nafas. Di depan, Ninik Plerek dilihatnya berjongkok. Nenek itu kemudian memetik dua bunga pagi sore yang tengah kuncup, warna merah dan warna kuning. Dengan penuh peluh dingin, Akib memperhatikan.

“Hikhikhik! Kedua bunga ini,” sambung si Nenek, “Akan aku sisipkan dalam rangkaian bunga yang telah kubuat, lalu kuberikan pada Putri Sekar. Bila sang putri menciumnya, hikhikhik, Ia akan tertidur lelap. Tak ada yang bisa membangunkannya kecuali aku. Padahal, obatnya mudah sekali, yakni dengan meneteskan air rendaman bunga pagi sore, warna merah dan warna kuning, yang tengah mekar kemulut sang Putri. Hikhikhik! Bila Prabu Sangga memintaku menyembuhkannya aku akan lakukan. Tetapi dengan syarat, ia harus mengawiniku dulu! Hikhikhik! Aku harus dijadikan permaisuri!”

Nini Plerek lalu pergi.

Jantung Akib berdebar kencang. Ia secara tak sengaja telah mengetahui rahasia besar. Rencana busuk dari seorang tukang sihir atau tukang tenung.

Beberapa hari kemudian, tersiar kabar bahwa Putri Sekar mengidap penyakit aneh. Ia tak mau bangun dari tidurnya. Diguncang tak mau bangun. Diteriaki suara keras ditelinganya ia tetap pulas.

Prabu Sangga sangat bingung. Seluruh dukun dan tabib diundang untuk menyadarkan sang Purti. Namun tak ada yang mampu menggugah sang Putri.

Sang Prabu bermaksud mengadakan sayembara bahwa siapa yang bisa menyembuhkan sang putri, jika lelaki akan dijadikan suaminya, jika perempuan akan dijadikan saudara sang putri.

Sebelum sayembara itu di umumkan seorang pemuda tiba-tiba datang ke istana. Pemuda itu tak lain adalah Akib.

“Apa maksudmu datang kemari anak muda?” tanya Prabu Sangga.

“Hamba ingin memastikan apakah benar Tuan Putri menderita sakit tak bisa bangun dari tidurnya?”

“Ya benar, dari mana kau tahu?”

“Secara kebetulan hamba mengetahui siapa yang mengguna-gunai Tuan Putri.” kata Akib.

“Lalu apakah kau bisa menyembuhkan anakku?”

“Hamba akan berusaha, besok pagi hamba datang lagi kemari.”

“Mengapa harus besok pagi, kalau bisa lakukan saja sekarang.”

“Hamba harus mecari bahan ramuan untuk menyadarkan Tuan Putri.”

“Baiklah, aku ijinkan kau datang kemari besok pagi.”kata sang Prabu.

Esok paginya Akib datang ke istana setelah memetik dua bunga pagi sore yang sedang mekar warna merah dan warna kuning.

Di istana, ia merendam buga-bunga itu. Air rendaman kedua bunga itu diteteskan ke mulut Putri Sekar. Ajaib, sang Putri sekatika bangun. Prabu Sangga senang sekali.

“Anak muda kau hebat sekali.” kata Prabu Sangga.

“Ah, hamba hanya kebetulan saja mengetahui rahasia orang yang mencelakakan Tuan Putri.” sahut Akib dengan rendah hati.

“Siapa orangnya?” tanya Prabu Sangga.

“Nini Plerek, Gusti Prabu…..!”

“Hah?”

“Apa maksudnya berbuat demikian?”

“Dia ingin dijadikan permaisuri.”

Sementara itu pada saat yang sama dipintu gerbang para prajurit sedang menghadang seorang wanita berambut riap-riapan.

“Aku adalah Nini Plerek! Biarkan aku masuk, hanya aku yang bisa menyembuhkan Tuan Putri Sekar, hik…hik…hik…hiiiik…! Terima kasih, terima kasih ternyata Gusti Prabu sendiri yang berkenan menyambutku.”

“Nini Plerek apakah kau bermaksud menyembuhkan Putriku?”

“Benar Gusti Prabu, tapi ada syaratnya. Gusti Prabu harus berkenan menjadikan hamba permaisuri. Barulah hamba bersedia menolong Tuan Putri.”

“Jadi benar kau yang mencelakakan putriku. Hai pengawal tangkap wanita keji ini!” kata Prabu Sangga dengan penuh wibawa.

“Apa? Berani menangkapku? Bagaimana dengan Tuan Putri?”

“Aku tidak perlu bantuanmu wanita jahat!”

Para pengawal segera menangkap Nini Plerek dan di masukkan kedalam penjara. Sementara Akib akhirnya dijodohkan dengan Putri Sekar.

Demikianlah Dongeng Rakyat Balasan Bagi Tukang Sihir ... Selesai

Buaya Perompak

Pada jaman dahulu, Sungai Tulang Bawang sangat terkenal akan keganasan buayanya. Sehingga orang yang berlayar disana maupun para penduduk yang tinggal disana perlu untuk sangat berhati-hati. Menurut cerita, sudah banyak manusia yang hilang begitu saja disana.

Pada suatu hari, kejadian yang menyedihkan itu terulang kembali. Orang yang hilang itu adalah seorang gadis rupawan yang bernama Aminah. Anehnya, meskipun penduduk seluryh kampung tepi Sungai Tulang Bawang mencarinya. Tidak ada jejak yang tertinggal. Sepertinya ia sirna ditelan bumi.

Nun jauh dari kejadian itu, di dalam sebuah gua besar tergoleklah Aminah. Ia baru saja tersadar dari pingsannya. Betapa terkejutnya ia ketika menyadari bahwa gua itu dipenuhi oleh harta benda yang ternilai harganya. Ada permata, emas, intan, maupun pakaian yang indah-indah. Harta benda itu mengeluarkan sinar yang berkilauan.

Belum habis rasa takjubnya, dari sudut gua terdengarlah sebuah suara yang besar, “janganlah takut gadis rupawan! Meskipun aku berwujud buaya, sebenarnya aku adalah manusia sepertimu juga. Aku dikutuk menjadi buaya karena perbuatanku dulu yang sangat jahat. Namaku dulu adalah Somad, perampok ulung di Sungai Tulang Bawang. Dulu aku selalu merampok setiap saudagar yang berlayar disini. Semua hasil rampokanku kusimpan dalam gua ini. Kalau aku butuh makanan maka harta itu kujual sedikit di pasar desa tepi sungai. Tidak ada seorangpun yang tahu bahwa aku telah membangun terowongan di balik gua ini. Terowongan itu menghubungkan gua ini dengan desa tersebut.”

Tanpa disengaja, si buaya perompak tersebut sudah membuka rahasia gua tempat kediamannya. Secara seksama Aminah menyimak dan mengingat keterangan berharga itu. Buaya itu selalu memberinya hadiah perhiasan. Harapannya adalah agar Aminah mau tetap tinggal bersamanya. Namun keinginan Aminah untuk segera kembali ke kampung halamannya makin menjadi-jadi.

Pada suatu hari, buaya perompak tersebut sedikit lengah. Ia tertidur dan meninggalkan pintu guanya terbuka. Si Aminah pun keluar sambil berjingkat-jingkat. Di balik gua itu ditemukannya sebuah terowongan yang sempit. Setelah cukup lama menelusuri terowongan itu, tiba-tiba ia melihat sinar matahari. Betapa gembiranya ia ketika keluar dari mulut terowongan itu. Disana Aminah ditolong oleh penduduk desa yang mencari rotan. Lalu Aminah memberi mereka hadiah sebagian perhiasan yang dibawanya. Aminah akhirnya bisa kembali ke desanya dengan selamat. Ia pun selanjutnya hidup tenteram disana.